Selasa, 04 Oktober 2011

Pertanyaan sosiologi Agama


SOAL
1.    Apa pengertian sosiologi agama, obyek kajiannya, dan pendekatan-pendekatannya?
2.    Bandingkan sosiologi agama dangan antropologi agama dan perbandingan agama!
3.    Bagaimana teori asal usul agama dalam perspektif sosiologis?
4.    Apa yang saudara ketahui tentang:
a.       Ketokohan Ibn Khaldun dan August Comte
b.      Fakta sosial
c.       Agama dan masyarakat
d.      Al iman yazid wa yanqus (hadits)
JAWAB:
1.    Sosiologi agama adalah cabang dari sosiologi umum. Sosiologi membicarakan masyarakat secara umum sedangkan sosiologi agama membahas masyarakat beragama. Sosiologi agama ialah suatu cabang sosiologi umum yang mempelajari masyarakat agama secara sosiologis guna mencapai keterangan-keterangan ilmiyah demi kepentingan masyarakat agama itu sendiri.[1]
     Obyek sosiologi agama terdiri dari obyek material dan obyek formal. Sasaran langsung sosiologi agama ialah masyarakat beragama. Melelui sosiologi agama ini masyarakat beragama diteliti dan disoroti, sejauh mana agama telah mempengaruhi tata cara kehidupannya. Sedangkan sudut pendekatannya ialah dimensi sosiologisnya, sejauh mana agama dan nilai-nilai keagamaan memeinkan peranan penting atas ektistensi masyarakat agama. Seperti sejauh mana agama mempengaruhinya sehingga menciptakan jenis-jenis kebudayaan, mempengaruhi lahirnya partai politik dan lain-lain.
Pendekatan dalam sosiologi beragam macamnya. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami bebagai perilaku masyarakat agama maupun masyarakat umum. Pendekatan-pendekatan itu diantaranya:
A. Pendekatan Institusional
Pendekatanan institusional ialah pendekatan kepada masyarakat melalui aspek institusi yang ada dalam masyarakat tersebut. Artinya sosiolog berusaha memahami perilaku yang terjadi  dalam masyarakat agama dengan institusinya,baik berupa institusi non formal maupun formal. Institusi formal seperti peraturan hukum dan institusi non formal seperti budaya yang berkembang pada saat ini.
B. Pendekatan Fungsional
Pendekatan fungsional sifatnya lebih menekankan bahwa agama memiliki fungsi untuk mempengaruhi perilaku sosial masyarakat agama. Menurut Emile Durkheim, agama bukan ilusi, tetapi agama itu merupakan fakta sosial yang dapat diidentifikasikan dan memiliki kepentingan sosial.
C. Pendekatan Relasional
Pendekatan relasional ini memandang bahwasannya perubahan yang ada dalam perilaku sosial itu dikarenakan adanya hubungan diantara anggota-anggota masyarakat tersebut
Dari ketiga penjelasan tadi dapat disimpulkan bahwasannya pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam bidang sisiologi agama itu digunakan untuk memahami lebih jauh perilaku-perilaku masyarakat agama dalam menjalani suatu hubungan.
2. Sosiologi agama, antropologi agama dan perbandingan agama memiliki keterkaitan yang sangat erat. Ringkasnya, sosiologi agama membahas tentang masyarakat yang beragama, antropologi agama membahas tentang pemahaman agama yang tentunya tidak akan lengkap tanpa memahami realitas manusia, sedangkan perbandingan agama membahas tentang pendekatan atas agama melalui perbandingkan antara satu agama dengan agama lainnya.
Jika kita uraikan satu persatu, sosoiologi agama adalah sebuah ilmu yang mempelajari dan membahas masyarakat beragama secara sosiologis sehingga dari penelitian itu kita dapat memahami masyarakat beragama sendiri dan masyarakat luas pada umumnya. Sosiologi agama merupakan ilmu yang sangat penting. Karena sosiologi agama membantu para pemuka agama dalam mengatasi masalah sosial-religius yang tak kalah beratnya dengan masalah-masalah non sosial lainnya. Terutama dalam masalah teori yang tidak mereka dapatkan kecuali dari sosiologi agama. Apalagi jika kita lihat masyarakat kita yang dihadapkan dengan masalah-masalah sosial yang dikaitkan dengan keagamaan, seperti maraknya pertentangan dan perselisihan yang timbul dari kalangan masyarakat beragama yang terdiri dari pemeluk agama yang berbeda-beda. Maka dari itu sosiologi agama sangat diperlukan demi kesejahteraan masyarakat umumnya dan masyarakaat beragama khususnya.
Antropologi, sebagai sebuah ilmu yang mempelajari manusia, menjadi sangat penting untuk memahami agama. Antropologi mempelajari tentang manusia dan segala perilaku mereka untuk dapat memahami perbedaan kebudayaan manusia. Oleh karena itu, antropologi merupakan ilmu yang penting untuk mempelajari agama dan interaksi sosialnya dengan berbagai budaya. Nurcholish Madjid mengungkapkan bahwa pendekatan antropologis sangat penting untuk memahami agama Islam, karena konsep manusia sebagai ‘khalifah’ (wakil Tuhan) di bumi, misalnya, merupakan simbol akan pentingnya posisi manusia dalam Islam. Posisi penting manusia dalam Islam juga mengindikasikan bahwa sesungguhnya persoalan utama dalam memahami agama Islam adalah bagaimana memahami manusia. Persoalan-persoalan yang dialami manusia adalah sesungguhnya persoalan agama yang sebenarnya. Dengan demikian memahami Islam yang telah berproses dalam sejarah dan budaya tidak akan lengkap tanpa memahami manusia, karena realitas keagamaan sesungguhnya adalah realitas kemanusiaan yang mengejawantah dalam dunia nyata. Terlebih dari itu, makna hakiki dari keberagamaan adalah terletak pada interpretasi dan pengamalan agama. Oleh karena itu, antropologi sangat diperlukan untuk memahami Islam, sebagai alat untuk memahami realitas kemanusiaan dan memahami Islam yang menjadi gambaran sesungguhnya dari keberagamaan manusia.
Sedangkan perbandingan agama (comparative religions) adalah ilmu yang mencoba melakukan pendekatan atas agama melalui perbandingan antara satu agama dengan agama lainnya. Perbandingan agama membandingkan agama secara adil tanpa berpihak pada satu agama saja, akan tetapi saling mengkomparasikan antara satu agama dengan agama yang lain. Perbandingan agama bertujuan untuk mengetahui agama-agama secara mendalam lagi guna memahami suatu agama serta pemeluk agama demi tercapainya masyarakat yang sejahtera.
Pada akhirnya, sosiologi agama, antropologi agama, dan perbandingan agama mengarah pada satu titik yaitu masyarakat. Ilmu-ilmu ini hanya sebuah susunan sistematis yang hakikat tujuannya pada khidupan bermasyarakat sebagaimana sosiologi berperan. Jadi, Semua ilmu itu sangat penting bagi kelangsungan hidup maupun kesejahteraan manusia.

3. Berbagai macam teori tentang asal mula agama telah dikemukakan oleh para  Sanjaya dan berbagai disiplin ilmu terutama ilmuwan sosial. Mereka telah mencoba meneliti asal usul agama atau menganalisis sjak kapan manusia mengenal agama dan kepercayaan terhadap Tuhan. Di bawah ini, beberapa teori dari para ilmuwan yang telah melakukan penelitian:
ü  Teori jiwa
Teori ini berpendapat bahwa agama yang paling awal bersama dengan pertama kali manusia mengetahui bahwa di dunia ini tidak hanya di huni oleh makhluk matori, tetapi juga oleh makhluk immatori yang disebut jiwa (anima). Pendapat ini dipelopori oleh Edward Burnet Taylor (1832-1917).
Mengatakan bahwa asal mula agama bersama dengan munculnya kesadaran manusia akan adanya roh atau jiwa mereka memahami adanya mimpi dan kematian apabila orang meninggal dunia. Rohnya mampu hidup terus walaupun jasadnya membusuk.
ü  Teori batas akal
Teori ini menyatakan bahwa permulaan terjadinya agama di karenakan manusia mendalami gejala yang tidak dapat diterangkan oleh akalnya. Teori batas akal ini dikemukakan oleh seorang ilmuan besar dari Inggris James G. Frazer. Menurut mereka bahwa kebudayaan di dunia ini sebagian batas akal manusia itu masih amat sempit karena tingkat kebudayaan masih sangat sederhana. Oleh karena itu berbagai persoalan hidup banyak yang tidak dipecahkan dengan akal mereka, maka mereka memecahkannya melalui magic atau ilmu gaib.
Pada mulanya manusia hanya menggunakan ilmu gaib untuk memecahkan soal-soal hidupnya yang ada di luar batas kemampuan dan pengetahuan akalnya.tapi klambat laun mereka sadar bahwa perbuatan magis tak ada hasilnya dan mereka mulai percaya akan adanya makhluk halus yang mendiami bumi ini yang lebih berkuasa dari manusia dan mereka mulai berteman dengan makhluk halus itu. Dengan demikian,hubungan baik ini menyebabkan manusiamulai mempercayakan nasibnya kepada kekuatan yang dianggap lebih darinya. Dari sinilah timbullah religi
ü  Teori krisis dalam hidup individu
Teori ini mengatakan bahwa kelakuan keagamaan manusia itu mulanya muncul  untuk menghadapi krisis-krisis yang ada dalam kehidupan manusia itu sendiri. Teori ini berasal dari M. Crawley dalam bukunya The True of Tefe (1905) yang diuraikan secara luas dan terperinci oleh A. Van Gennep dalam  bukunya Rites de Passage (1910).
Menurut kedua sarjana tersebut dalam waktu sejarah hidupnya, manusia mendalami banyak krisis yang terjadi pada masa tertentu krisis yang terjadi pada tertentu krisis tersebut menjadi objek perhatian. Betapa pun bahagianya seseorang ia harus ingat akan kemungkinan-kemungkinan timbulnya krisis dalam hidupnya terutama berupa bencana, seperti sakit dan maut. Sangat sukar dihindarinya walaupun di hadapi dengan kekuasaan dan kekayaan harta benda.
ü  Teori kekuatan luar biasa
Teori ini mengatakan bahwa agama dan sikap religious manusia terjadi karena adanya kejadian luar biasa yang menimpa manusia yang terdapat dilingkungan  alam di seklilingnya.
Antropologi itu menguraiakan teorinya di awali dengan satu sanggahan terhadap pendapat Edward B. Taylor yang menyatakan bahwa timbulnya agama itu karena adanya kesadaran manusia terhadap adanya jiwa
ü  Teori kekuatan luar biasa
Teori mengatakan bahwa agama dan sikap religius manusia terjadi karena adanya adanya kejadian luar biasayang menimpa manusia yang terdapat di lingkungan alam sekitarnya. Teori ini dikemukakan pertama kali oleh seorang ahli antropologi inggris yang bernama R. R. Marett.
ü  Teori sentimen kemasyarakatan
Teori ini menyatakan bahwa agama yang permulaanya itu muncul karena adanya getaran, suatu emosi yang ditimbulkan dalam jiwa manusia sebagai akibat dari pengaruh rasa kesatuan sebagai sesama warga masyarakat. Teori ini berasal dari pendapat seorang ilmuwan perancis Emile Durkheim.
4. a.  Kedua tokoh ini memang hampir mempunyai latar belakang yang sama yaitu sebagai filosuf dan pemuka sosiologi, ibn khaldun yang lahir tunisia afrika utara pada 3 mei 1332 m dan wafat 1406 dikenal sebagai filosuf dan orang yang pertama kali membahas tentang masalah sosial dengan karangan kitabnya muqoddimah,[2] namun  dia tidak mempunyai generasi-generasi yang bisa mengembangkan pemikirannya tentang masalah sosial. Sehingga philip k. Hitti menerangkan sesuatu yang menarik tentang masalah ini : “kenyataan ialah bahwa ibn khaldun ini dilahirkan pada zaman yang salah dantempat yang salah pula. Ia tampil terlalu lambat untuk bisa membangkitkan responsi dikalangan ummatnya sendiri yang tidur nyenyak dalam abad tengahnya, atau untuk menemukan calon penerjemah dikalangan eropa, ia tidak mempunyai pendahulu dekat dan tidak pula mempunyai penerus. Tidak ada aliran yang dapat dinamakan khaldun. Karirnya yang melejit itu menyorot sepanjang cakrawala afrika utara hampir tanpa meninggalkan berkas cahaya dibelakangnya”.[3] sedangkan augste comte adalah orang pertama yang menggunakan istilah sosiologi.[4] Sehingga dia sangat berpengaruh terhadap berkembangnya sosiologi pada generasi generasi sesudahnya seperti  ahli sosiologi perancis email durkhiem dlL, sehingga dia dikenal sebagai bapak dari sosiologi. Disamping itu dia juga dikenal sebagai filosuf modern dan pencetus aliran positifisme dalam filsafat modern. Dia lahir pada 1798-1857.
b. Fakta sosial ialah suatu fakta atau cara bertindak yang tetap hambatan dalam kebebasan masyarakat. Karakteristik fakta sosial ialah bersifat eksternal, yaitu diluar individu manusia, bersifat memaksa, dan bersifat general, yaitu untuk umum.
Menurut Durkheom fakta sosial ada dua macam, yaitu fakta sosial berbentuk material dan non material. Fakta sosial material adalah sesuatu yang dapat ditangkap, disimak dan diobservasi. Fakta sosial yang berbentuk material ini adalah bagian dari dunia nyata. Contohnya norma hukum. Sedangkan fakta sosial non material ialah sesuatu yang dianggap nyata, fakta sosial jenis ini merupakan fenomena yang bersifat intersubjektifyang hanya muncul dari kesadaran manusia. Contohnya opini.
Fakta sosial inilah yang menjadi pokok penyelidikan dalam sosiologi.fakta sosial dinyatakan sebagai sesuatu yang berbeda dengan ide. Sesustu yang menjadi objek penelitian dari seluruh ilmu pengetahuan. Ia tidak dapat dipahami melelui kegiatan mental spekulatif (murni), tapi diperlukan data riil diluar kemampuan manusia untuk memahaminya.
c.    sebelum kita membahas tentang kaitan agama dan masyarakat alangkah lebih baiknya kita mengetahui definisi agama itu sendiri. Agama ialah suatu jenis sistem sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berporos pada kekuatan-kekuatan non empiris yang dipercayainya yang digunakan untuk mencapai keselamatan bagi diri mereka dan masyarakat luas umumnya.
Fungsi agama bagi masyarakatnya sangatlah banyak. Diantaranya ialah fungsi edukatif atau fungsi pembelajaran, fungsi penyelamatan, fungsi pengawasan sosial dan lain-lain. Artinya, tanpa adanya agama maka rusaklah budi maupun jiwa suatu masyarakat. Karena agama lah yang menjadi pedoman masyarakat dalam kehidupannya
Dalam teori, prinsip-prinsip agama mengajarkan persamaan hak antara yang satu dengan lainnya. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam agama masih terjadi perbedaan strata sosial. Hal itu disebabkan berbedanya tingkat keimanan masing-masing strata sosial. Seperti contohnya golongan petani berbeda dengan golongan kaum buruh, itu dikarenakan sikap dan mental mereka ditentukan oleh kondisi dan tepat mereka berada.
c.                 Al imanu yazidu wa yankusu adalah sebuah hadist yang bila diartikan secara bahasa ialah iman itu bertambah dan berkurang. Maksudnya, kadar keimanan seseorang itu bisa berubah-ubah, kadang bertambah dan kadang pula berkurang. Semua ini wajar terjadi karena perbedaan ‘amal manusia. Ahlussunnah menetapkan kaidah bahwa jika istilah Islam dan Iman disebutkan secara bersamaan, maka masing-masing memiliki pegerttian sendiri-sendiri, namun jika disebutkan salah satunya saja, maka mencakup yang lainnya. Iman dikatakan dapat bertambah dan berkurang, namun tidaklah dikatakan bahwa Islam bertambah dan berkurang, padahal hakikat keduanya adalah sama. Hal ini disebabkan karena adanya tujuan untuk membedakan antara Ahlussunnah dengan Murjiáh. Murjiáh mengakui bahwa Islam (amalan lahir) bisa bertambah dan berkurang, namun mereka tidak mengakui bisa bertambah dan berkurangnya iman (amalan batin).


[1] Drs. D. Hendropuspito. Sosiologi Agama. Kanisius 1983. Hal. 8
[2] Dr. Nur cholis majid. Kaki langit peradaban islam. Jakarta paramadina1997. Hal. 109
[3] Philip k. Hitti, markes of arab history ( new york:harper torchbook 1971) hal. 254
3 . george ritzer. Teori sosiologi modern. Jakarta kencana. Hal. 16

cIVIC EducatiOn



SULITNYA AKSES MENUJU DESA
A.    Deskripsi
Desa adalah sebuah lingkungan yang sangat indah dan permai untuk dinggali. Apalagi desa yang terletak di pegunungan ataupun hutan. Udara sejuk yang ada di desa membuat tenang hati dan pikiran, apalagi ditambah dengan hijaunya dedaunan dan pepohonan juga sawah-sawah yang menghampar luas.  Namun sayangnya, dapat kita temui banyak sekali jalan-jalan yang rusak Sehingga kita harus berusaha hidup mati untuk sampai ke desa tersebut. Jalan tersebut harusnya dibenahi demi lancarnya akses kota ke desa atau desa ke kota agar tidak tejadi kesulitan untuk menuju desa tersebut. Seperti salah  satu desa di kota bangkalan. Jalan untuk menuju ke desa tersebut sangatlah sulit dan berkelok-kelok lengkap dengan jurang curam dipinggir jalan, Selain itu licin dan berbatu-batu. Sehingga tak jarang menyebabkan kecelakaan yang merenggut banyak jiwa. Hal itu dapat merugikan orang lain sehingga tak ada yang berani melawati jalan tersebut sehingga akses desa-kota terputus. Sangat menyedihkan sekali mengingat kerjasama antara kota dan desa saling menguntungkan demi tercapainya kedamaian dan kesejahteraan bagi penduduknya.

B.     Analisa
Di desa-desa lereng pegunungan, dapat kita saksikan bahwa banyak sekali jalan yang sulit dilewati karena sangat parahnya kerusakan jalan tersebut. kerusakan tersebut berupa jalan yan licin dan bebatuan dengan jurang curam yang melengkapi dipinggir jalan sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.  Bukan hanya mobil bahkan sepeda motor pun sulit untuk melewatinya. Hal ini sungguh merupakan masalah yang memerlukan keprihatinan dan perhatian lebih mengingat desa adalah lahan yang memiliki banyak penduduk sehingga mereka memerlukan kebutuhah sandang, pangan atau lainnya yang tidak dapat mereka temui di desa sehingga mereka harus membelinya ke kota. Seperti listrik contohnya. Listrik adalah kebutuhan yang amat vital bagi penduduk desa. Tanpa listrik mereka tidak dapat menjalankan aktifitas yang mereka lakukan di malam hari. Selain itu mereka membuuhkan televisi sebagai sarana atau alat penghubung mereka dengan alam luar. Karena tanpa informasi mereka menjadi bodoh dan primitif.
Jalan yang normal adalah salah satu cara untuk melengkapi kebutuhan masyarakat desa atau pedalaman. Jika  jalan-jalan di desa menuju kota atau kecamatan sudah normal, mereka dapat memenuhi segala kebutuhan karena akses menuju kota sudah lancar. Akan tetapi, jika terus-terusan seperti ini, penduduk desa atau pedalaman akan semakin terbelakang dan bodoh. Tak akan ada sekolah maupun pendidikan di desa tersebut. Sungguh ironis sekali melihat kenyataan itu jika dibandingkan dengan negara kita yang semakin hari semakin maju dan berkembang amat pesat, baik dari segi tekhnologi, pendidikan, dan lain sebagainya.
Tentunya, masalah ini tidak dapat dianggap masalah yang sepele. Karena masalah ini merupakan masalah yang amat penting bagi negara kita indonesia. Mengingat sila ke lima pancasila adalah keadilan bagi seluruh rakyat indonesia. Lalu, dimanakah keadilan itu jika mereka warga desa atau pedalaman tetap tidak mendapatkan hak mereka untuk mengenyam bangku pendidikan? Jika keadilan itu untuk seluruh rakyat indonesia, dimanakah keadilan mereka sebagai warga indonesia untuk maju?
Masyarakat desa juga masyarakat indonesia yang memerlukan kebutuhan tidak hanya didapat di desa mereka. Mereka juga membutuhkan kebutuhan yang tidak dapat dijangkau oleh desa mereka. padahal jika akses desa-kota lancar, maka akan terjadi kerjasama yang baik dalam bidang pangan karena pangan yang berkualitas dan bermutu tinggi dihasilkan oleh desa yang subur tanamannya. Selain dalam bidang pangan tentunya dalam bidang informasi. Warga desa yang terbelakang dan bodoh dapat diminimalisir dengan adanya informasi yang dibawa dari kota. Contohnya televisi. Dengan televisi warga yang terbelakang dapat belajar dan mengetahui informasi dan hal-hal tentang alam luar yang tidak pernah mereka bayangkan dan ketahui sebelumnya. Oleh karena itu, betapa pentingnya hubungan antara desa dan kota dalam bidang apapun. Kerjasama yang baik itu dapat terpenuhi jika akses kota menuju desa atau desa menuju kota lancar dan tidak lago terganggu dengan persoalan jalan-jalan yang sulit dilalui.
           
C.     Rekomendasi
Setelah kita memahami persoalan tersebut, bagaimanakah langkah selanjutnya untukmenimalisir kerusakan tersebut?
Kita sebagai warga negara indonesia biasa tak dapat melakukan apa-apa kecali menerima dan menyuarakannya kepada lembaga yang bertugas mengurus masalah tersebut. Yakni mentri pembangunan. Hendaknya mentri pembangunan membangun kerusakan-kerusakan jalan yang terdapat di desa ataupun pedalaman sehingga akses desa menuju kota atau kota menuju desa tidaklah sulit. Karena dengan kerusakan tersebut warga desa tidak dapat mengembangkan sumber daya yang mereka miliki sehingga terptuslah sumber daya yang mereka miliki. Dengan membangun jalan-jalan tersebut, warga dapat memenuhi kebutuhan mereka dan hak mereka terpenuhi secara total dan terjadi kerjasama yang baik antar kota dan desa.

WAQAF DAN WAQAF JIBRIL


            WAQAF DAN WAQAF JIBRIL
            Waqaf ialah tempat berhenti. Maksudnya ialah tempat berhenti seseorang ketika membaca al-quran.
            Macam-macam waqof  ada tiga, yaitu:
1.      Waqof taskin, yaitu waqaf pada lafadz yang berharkat kemudian diwaqofkan dengan sukun, contoh : نَسْتَعِيْنْ
2.      Waqof  Rum, yaitu waqof pada suatu lafadz yang berharkat kemudian waqof dengan memperdengarkan sedikit bunyi harkat lemah, baik dengan dhommah kasroh kira-kira 1-3 tekanan suaranya, contoh:نستعينُ
3.      Waqof  isymam, yaitu waqof pada suatu lafadz dengan bibir mencucu untuk menggambarkan harkat tanpa bersuara dengan segera, contoh:من قبلُ
Sedangkan hukum waqof ada empat, yaitu:
A.     Idhthirari (اضطراري), yaitu waqof karena terpaksa yang disebabkan oleh habisnya nafas, batuk, lupa dan lain-lain. Hukumnya boleh waqof.
B.     Intidhori (انتظاري), yaitu waqof pada sebuah kata yang perlu untuk menghubungkan dengan bacaan wajah lain ketika ia menghimpun beberapa qiraat karena adanya beberapa riwayat. Hukumnya boleh waqof pada kalimat yang dimaksud.
C.     Ikhtiyari (إختياري), yaitu waqof ketika qoriah di uji untuk menerangkan kata maqthu’ (kata terpotong) dan maushul (kata tersambung).
D.     Ikhtibari (إختباري), yaitu waqof yang memang disengaja, dituju atau dipilih (bukan karena sebab-sebab diatas). Waqof ini dibqgi menjadi empat macam:
1.      Waqaf  Tam: sempurnanya susunan kalimat dan tidak ada kaitan antara sebelum dan sesudahnya, baik lafadz atau maknanya.
2.      Waqaf kafi: sempurnanya susunan kalimat tapi masih berkaitan makna dengan kalimat sesudahnya , sedangkan lafadznya tidak berkaitan.
3.      Waqaf Hasan: sempurnan susunan kalimatnya tetepi masih berkaitan makna dan lafadznya dengan kalimat setelahnya.
4.      Waqaf Qabih: susunan kalimatnya belum sempurna karena berkaitan lafadz dan maknanya.

            Tanda-tanda waqof itu bermacam-macam, untuk lebih jelasnya kita lihat tabel berikut:
1
م
لازم
Lebih Utama waqof
2
ط
مطلق
Utama waqof
3
ج
جائز
Utama waqof
4
قف
صفة امر
Utama waqof
5
قفى
الوقف اولى
Utama waqof
6
ز
مجوز
utama washal
7
ص
مرخص
utama washal
8
ق
قيل وقف
Lebih utama washal
9
صلى
الوصف اولى
Lebih utama washal
10
لا
لا وقف فيه
Lebih utama washal
11

معانقة
Utama waqof pada salah satunya
12
وقف
وقف
Utama waqof
13
س\سكتة
سكتة
Berhenti sejenak tanpa nafas


            WAQOF JIBRIL
            waqof jibril ialah waqof yag dilakukan malaikat jibril alaihis salam selama beliau membacakan al-qur’an pada Nabi. Ia juga dikenali dengan “ waqaf nabawi - waqaf sunnah – waqaf  itba”.  Adapun tempat-tempatnya, para ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan berada di 9 tempat, 10 tempat bahkan 17 tempat. Tapi yang disepakati adalah pendapat yang menyatakan ada 10 tempat waqof jibril dalam al-qur’an, yaitu:
    1. Q.S. Al-Baqarah:148
و لكل وجهة هو موليها  فاستبقوا الخيرات  أينما تكونوا . . . . .
    1. Q.S. Ali Imran:95
قل صدق الله  فاتبعوا ملة إبراهيم حنيفا . . . . .  . .
3.  Q.S. Al-Maidah:48
فاستبقوا الخيرات  إلى الله مرجعكم. . . . . . . . . .
4.  Q.S. Al-Maidah:116
قال سبحنك ما يكون لى أن أقول ما ليس لى بحق  إن كنت قلته  فقد علمته . . . . . .
5.  Q.S. Yusuf:108
قل هذه  سبيلى أدعو إلى الله  على بصيراة أنا ومن اتبعنى . . . . . . . .
6.      Q.S. Ar-Ra’d:17-18

وأما ما ينفع الناس فيمكث فى الارض   كذ لك يضرب الله الامثال (17 ) للذين استجا بوا لربهم الحسنى  والذين لم . . . . . . . . .  .
7. Q.S. An-Nahl:5
والأنعم خلقها  لكم فيها دفء ومنفع و منها تأ كاون (5)
8. Q.S. As-Sajdah:18
أفمن كان مؤمنا كمن كنا فا سقا   لا يستمون (18)
9. Q.S. An-Naaziaat:22-23
ثم أدبر يسعى (22) فحشر فنادى (23)
10. Q.S. Al-Qadr:3-4
ليلة القدر خير من ألف شهر (3)  تنزل الملئكة والروح فيها بإ ذن ربهم من كل أمر (4)